Sabtu, 06 Desember 2008

ANALISIS AEROSOL DI INDONESIA

Abstrak
Sejak tahun 1970 polusi di Indonesia mulai naik, karena industri mulai berkembang. Aerosol adalah salah satu pencemar yang mempunyai konsentrasi tinggi. Untuk mengetahui kondisi dak karakteristik aerosol diatas Indonesia akan dianalisa indek aerosol dari data satelit TOMS (Total Ozone Mapping Spectrometer) perioda 1979 – 2007. Indek aerosol diatas Indonesia perioda 1979 – 2007 mempunyai kecenderungan naik, persamaan kecenderungannya adalah Y= 0,0143X + 1,9736. Nilai rata rata bulanan, maksimum dan minimum masing – masing 4,44; 13,61; 1,69. Pada saat terjadi fenomena El Nino nilai indek aerosol naik, sedangkan pada saat terjadi La Nina nilai indek aerosol turun. Pada saat musim hujan dan kemarau nilai aerosol indek kecil, pada saat transisi dari musim hujan kemusim kemarau tetes air mempunyai peran menaikan menaikan indek aerosol. Pada saat transisi dari musim kemarau kemusim hujan sering terjadi kebakaran hutan dan kondisi yang kering tidak memungkinan proses pencucian atmosfer sehingga nilai indek aerosol tinggi.Kondisi aerosol indek tahun 2007 menunjukan daerah yang mempunyai potensi kebakaran hutan nilai aerosol indeknya lebih tinggi dibandingkan daerah lain tetapi tidak setinggi pada saat terjadi El Nino. Pada saat terjadi El Nino 1997 daerah yang mempunyai potensi kebakaran hutan nilai aerosol indeknya tinggi.

Sumber: LAPAN

0 komentar: